CreatedHasuri
Hadis menurut dua kelompok besar islam ; Kelompok Islam sunni dan kelompok Islam syiah
Defenisi Hadist menurut sunni
Makna hadist menurut kelompok ahli sunnah wal jama'ah. Hadist secara bahasa adalah antonim (lawan) dari al-qadim (lama). secara istilah maka para ulama klasik (dahulu) mendefenisikan dalam tiga bentuk.
pertama. Ilmu Hadist adalah periwayatan yang sandarkan kepada Rasulullah S.A.W berupa perkataan, perbuatan atau pengakuan terhadap sesuatu yang dilakukan dihadapannya berupa sifat-sifat samail dan sirahnya sebelum atau sesudah diutus ataupula yang disandarkan kepada sahabat inilah disebut ilmu Hadist riwayat.
kedua . Ia bermaksud tarikah jalan atau metodologi yang perlu ditempuh dalam mencari keadaan perwi dalam segi keauntentikan (debt)dan kejujuran (adalah) baik itu cara persambungan sanad(mata rantai transmisi) atau terputusnya sanad maka hadist seperti temasuk dengan ilmu hadist dirayah'.ketiga: Ia adalah hadist ilmu yang berhubungan dengan pemahaman terhadap lafadz -lafadz matan serta maksud dan tujuan dan isi kandungan makna hadist sebagai sumber hukum sariat berdasarkan kaidah-kaidah bahasa arab dan asas-asas syariat yang bersesuaian dengan keadaan Rasulullah.
Hadist menurut Syiah
Syiah membagi hadist nabi menjadi mutawatir dan ahad. Defenisi keduanya sama seperti yang dikembangkan oleh para muhadist Sunni; Hadist mutawatir adalah yang diriwayatkan oleh banyak perawi yang jujur dan terjaga dari sifat dusta . Terhadap hadist jenis ini Syiah menerimanya tanpa reserve.
Adapun hadist ahad adalah yang jalur periwayatannya tidak sampai pada derajat mutawatir. Entah hanya diriwayatkan oleh seorang saja atau lebih. Mayoritas ulama Syiah sepakat membolehkan berpegang pada khabar ahad dalam masalah-masalah hukum. Hadist jenis ini terbagi menjadi 4 katagori :
- As-saheh ialah bila perawinya seorang imami (Syiah) dan terbukti 'adalah-nya melalui jalan yang benar
- Al-hasan ialah bila perawinya seorang imamy dan terbukti tidak seorang pun yang memuji atau mencelanya
- Al-muwatsatsaq ialah bila diriwayatkan oleh perawi yang bukan imamy, akan tetapi terkenal tsiqoh dalam meriwayatkan hadist.
- Adh-Dhoif ialah yang tidak memenuhi syarat-syarat tersebut diatas seperti bila perawi termasuk orang yang fasiq dan tidak jujur.

1 komentar:
Salam dari Pesantren Tahfidzul Ath-Thohiriyyah Banyumas.
Semoga silaturrahim ini bermanfaat.
Silahkan anda berpartisipasi dengan mengirimkan tulisan tentang pesantren ke email: pesantrenku@gmail.com.
Azha Nabil
Admin Website: http://www.thohiriyyah.com
Posting Komentar